Sunday 20 July 2014

Rencana Tuhan adalah rencana yang paling baik. Kalau kita mau belajar mengikuti rencana Tuhan, maka pada akhirnya kemenangan akan berada di pihak kita.

Namun jangan mengira bahawa bahwa rencana itu adalah rencana yang paling mudah bagi kita. Jangan mengira bahwa rencana Tuhan itu adalah rencana yang menurut logika dan cara berpikir kita adalah yang paling masuk akal dan paling jenius menurut standar manusia. Rencana Tuhan sering menjadi kebodohan bagi mereka yang menganggap dirinya pandai. Rencana Tuhan kadang-kadang membingungkan, menggelikan, dan bahan tertawaan banyak orang. Namun rencana Tuhan tetap yang paling baik, karena yang berkuasa menentukan boleh dan tidaknya sesuatu itu terjadi ada pada Tuhan sehingga apapun rencana Tuhan pasti akan terlaksana.

Ketika Nuh diminta membuat suatu bahtera di daerah pedalaman yang jauh dari sungai atau laut, banyak orang mentertawakannya. Mereka mengatakan orang biasanya membuat kapal seperti itu di dekat sungai agar sesudah selesai kapal itu dengan mudah dapat dihanyutkan. Namun apa yang menjadi tertawaan manusia, justeru menjadi kekuatan Tuhan untuk mempermalukan orang-orang yang merasa diri mereka pandai.

Rencana Tuhan selalu berbeda dari rencana manusia. Ketika Tuhan meminta Gideon untuk bangkit dan memimpin orang Israel melawan penjajahan orang Midian dan Amalek (Hakim-Hakim pasal 6-7), Gideon mengumpulkan sekitar 32 ribu tentara baginya untuk berperang. Rencana Gideon didasarkan pada kalkulasi manusia bahwa untuk melawan tentara Midian dan Amalek yang tak terhitung banyaknya seperti pasir di tepi pantai dibutuhkan jumlah tentara yang sebanding dengan itu.

Namun rencana Tuhan berbeda dari rencana Gideon. Tuhan memerintahkan Gideon untuk menyuruh sebagian dari tentara itu pulang terutama mereka yang kurang memiliki keberanian. Hasilnya sebanyak 22 ribu orang meninggalkan Gideon sehingga hanya tersisa 10 ribu orang saja. Mana mungkin dengan jumlah tentara sekecil itu untuk melawan pasukan musuh yang seperti pasir di tepi pantai? Namun sekali lagi Tuhan katakan itu masih terlalu banyak, suruhlah mereka minum, dan pilihlah mereka yang minum dengan membawa tangannya ke mulutnya.

Apa yang terjadi? Jumlah orang yang minum seperti itu hanya 300 orang saja. Sebagai manusia kita pasti mengatakan ini adalah rencana gila, mission impossible. Bagaimana mungkin 300 orang dapat mengalahkan tentara yang jumlahnya ratusan ribu orang? Namun itulah Tuhan. Jumlah manusia tidak ada artinya dimata Tuhan. Bahkan jumlah 300 orang itupun masih terlalu banyak, karena pada kenyataannya mereka tidak melakukan apa-apa, mereka hanya berfungsi meniup terompet dan bukan berperang. Tuhanlah yang berperang melawan musuh mereka.

Apa yang kita pelajari dari peristiwa ini?
Pertama, rencana Tuhan itu meskipun kelihatan tak masuh akal bagi manusia, tetapi bukan hal yang mustahil bagi Tuhan. Hanya dibutuhkan ketaatan dan iman dari kita untuk mengikuti rencana Tuhan. Untuk mengetahui apa rencana Tuhan bagi hidup kita dibutuhkan doa, kesucian dan kesabaran.
Kedua, rencana Tuhan adalah rencana yang unik dan terbaik untuk kita. Bila kita membiarkan diri kita dipimpin oleh Tuhan, maka Tuhan dapat membimbing hidup kita kearah kehidupan yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya.

~Robin, M.C.S~
Next
This is the most recent post.
Previous
This is the last post.

0 comments:

Post a Comment

Blogroll

Popular Posts

Blogger templates

lazada malaysia